Top Banner
Adventorial Kutim

Pemerataan Pembangunan: Desa Saka dan Lima Desa Lain di Sangkulirang Dipastikan Nikmati Jaringan Listrik Tahun Ini

118
×

Pemerataan Pembangunan: Desa Saka dan Lima Desa Lain di Sangkulirang Dipastikan Nikmati Jaringan Listrik Tahun Ini

Sebarkan artikel ini

KUTIM – Kabar gembira datang bagi masyarakat di wilayah Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim), terkait upaya Pemkab dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan mengatasi ketertinggalan infrastruktur dasar.

Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, secara langsung memastikan bahwa Desa Saka dan lima desa lainnya di Kecamatan Sangkulirang akan segera menikmati jaringan listrik pada tahun ini, sebagai bagian dari realisasi Program Listrik Desa (LISDES) tahun 2025.

Pernyataan ini disampaikan Mahyunadi saat menghadiri Turnamen Bola Voli Open Cup I di Lapangan Voli Desa Saka belum lama ini. Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Kutim, berkolaborasi dengan PLN, berkomitmen penuh untuk mempercepat program elektrifikasi di wilayah tersebut.

“Alhamdulillah Kutim tahun ini dapat 13 desa yang akan dipasang listrik, termasuk Saka, Mandu Pantai Sejahtera, Mandu Dalam, semuanya insyaallah,” kata Mahyunadi.

Secara spesifik, enam desa di Kecamatan Sangkulirang yang dipastikan akan segera teraliri listrik adalah Desa Saka, Mandu Dalam, Mandu Pantai Sejahtera, Pelawan, Peridan, dan Tepian Terap.

Program ini juga menjangkau desa-desa lain di kecamatan Batu Ampar, Bengalon, dan Muara Bengkal, menandai langkah besar dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat pedalaman.
Selain isu listrik, Mahyunadi juga menjanjikan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya, yaitu air bersih.

“Tahun depan kita anggarkan lagi untuk Kutim pemasangan jaringan air bersih kepada masyarakat, mudah-mudahan semuanya bisa tercapai.” katanya.

Tidak hanya fokus pada infrastruktur dasar, Mahyunadi juga membeberkan rencana ambisius Pemkab untuk membuka akses di wilayah timur Kutim. Proyek jalan tembus dari Kecamatan Sandaran tepatnya dari Manubar sampai ke Sandaran sepanjang 13 kilometer akan segera dikerjakan.

Proyek strategis ini bertujuan memutus keterisolasian wilayah pesisir timur yang selama ini sangat bergantung pada jalur laut. Mahyunadi menambahkan bahwa pembangunan badan jalan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah dan pihak swasta, dengan pengerjaan badan jalan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

Dalam kesempatan tersebut, Mahyunadi menutup pesannya dengan menekankan pentingnya integritas dan transparansi dalam penyaluran bantuan, khususnya bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

Ia mengingatkan agar bantuan dari perusahaan benar-benar diarahkan untuk kemaslahatan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan pribadi pejabat atau kepala desa tertentu, demi memastikan program pembangunan berjalan tanpa hambatan dan tepat sasaran.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *