Top Banner
Adventorial Kutim

Cegah “Eksodus” Liburan, Dispar Kutim Prioritaskan Pembenahan Fasilitas Dasar Wisata Lokal

74
×

Cegah “Eksodus” Liburan, Dispar Kutim Prioritaskan Pembenahan Fasilitas Dasar Wisata Lokal

Sebarkan artikel ini

KUTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) secara gencar melaksanakan program peningkatan fasilitas dasar di berbagai destinasi wisata.

Langkah strategis ini diambil untuk memastikan kenyamanan pengunjung optimal, sekaligus bertujuan utama untuk mencegah warga Kutim, terutama para karyawan perusahaan, agar tidak menghabiskan waktu dan uang liburan mereka di luar daerah, seperti Bontang atau Samarinda.

Kepala Dispar Kutim, Nurullah, menjelaskan bahwa pembenahan fasilitas merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang untuk memajukan sektor pariwisata.

Ia menekankan bahwa prinsip utama adalah memastikan pengunjung merasa nyaman saat datang.

Peningkatan fasilitas dasar ini meliputi pembangunan toilet yang higienis, gazebo untuk bersantai, dan perbaikan jalan di dalam kawasan wisata.

Upaya ini terbukti mendongkrak jumlah kunjungan di beberapa lokasi. Sebagai contoh, pembangunan gazebo, toilet, dan adanya kafe makan di Pantai Marang telah memicu lonjakan pengunjung yang luar biasa.

Pembenahan serupa juga dilakukan di kawasan Sukamaju dan Pelabuhan Sabalokan, di mana pembangunan area parkir, pos keamanan, dan perbaikan dermaga berhasil menarik minat masyarakat.

Meskipun demikian, Dispar mengakui bahwa pengembangan kawasan wisata dengan potensi besar seperti Sangkulirang–Mangkalihat, termasuk situs purbakala Gua Tewet dan Gua Mengkuris, masih terkendala akses yang sulit dan memerlukan penanganan infrastruktur lintas sektor.

Nurullah menegaskan bahwa tujuan realistis Dispar saat ini adalah memuaskan warga lokal terlebih dahulu.

“Kita berupaya karyawan yang kerja di Kutai Timur ini jangan keluar ke Bontang atau Samarinda, tapi mereka menikmati destinasi wisata yang ada di Kutai Timur. Itu target kita,” tegasnya.

Dispar optimistis, jika fasilitas lokal sudah memadai, perputaran uang akan tetap berada di Kutim, yang secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan ekonomi lokal. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *