KUTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat fondasi sumber daya manusia (SDM) melalui dua sektor utama: pendidikan dan olahraga, yang keduanya didukung penuh oleh inisiatif digitalisasi.
Di sektor pendidikan, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah menempatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai fondasi utama untuk menyukseskan program nasional Wajib Belajar 13 Tahun. Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan NonFormal (PNF) Disdikbud Kutim, Heri Purwanto, menegaskan bahwa penguatan kualitas PAUD khususnya peningkatan kompetensi tenaga pendidik adalah langkah strategis untuk memastikan kesiapan mental, sosial, dan keterampilan dasar anak. Fondasi yang kuat ini diyakini akan secara signifikan
menurunkan risiko anak putus sekolah di jenjang berikutnya.
Selain itu, Disdikbud Kutim telah berhasil melakukan terobosan besar dalam pemerataan infrastruktur digital. Seluruh Sekolah Dasar (SD), baik negeri maupun swasta, yang tersebar di 18 kecamatan kini dijamin memiliki akses listrik dan layanan internet gratis selama 24 jam. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Uud Sudiharjo, menyebut langkah ini krusial untuk mempercepat transformasi digital sekolah, mempermudah proses pembelajaran, hingga pelaksanaan asesmen berbasis digital yang sebelumnya menjadi kendala bagi guru.
Disdikbud juga melengkapi dukungan bagi pelajar dengan membagikan buku pelajaran, seragam sekolah, dan sepatu secara gratis. Sementara di sektor olahraga, Dispora Kutim mengambil peran perintis dalam digitalisasi layanan keolahragaan melalui pengembangan aplikasi terpadu bernama Si OLGA (Sistem Informasi Olahraga).
Kepala Dispora Kutim, Basuki Isnawan, menyatakan bahwa aplikasi ini dirancang sebagai pusat data olahraga yang terintegrasi, memuat informasi program pembinaan, agenda kejuaraan, hingga profil atlet berprestasi. Inisiatif ini menempatkan Kutim sebagai salah satu daerah pertama di Kalimantan Timur yang mengembangkan sistem informasi keolahragaan
berbasis digital.
Komitmen pembinaan atlet juga diperkuat melalui sinergi antara Dispora, KONI, dan seluruh cabang olahraga (cabor). Mereka kini mengadopsi pola pembinaan yang lebih terstruktur dan dievaluasi secara berkala, meninggalkan pola yang sporadis. Pola ini difokuskan pada penguatan dasar teknik dan fisik atlet pelajar sejak usia dini, dengan dukungan penuh KONI dalam pendampingan dan evaluasi. Sebelumnya, Dispora Kutim juga telah bekerja sama dengan PB Perbakin Jakarta untuk menggelar pelatihan khusus bagi pelatih menembak, yang
bertujuan meningkatkan profesionalisme dan memperkaya metode latihan fisik modern bagi pelatih daerah, seiring dengan kebangkitan prestasi cabor menembak Kutim di ajang POPDA PPU. (adv)
