Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi tahunan Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,99. Angka ini merupakan yang terendah sejak Januari 2000. Inflasi tahunan ini dipengaruhi oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,69 persen, yang memberikan andil inflasi sebesar 1,07 persen. Komoditas utama yang menyumbang inflasi pada kelompok ini adalah minyak goreng dan sigaret kretek mesin.
Selain itu, kelompok inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,36 persen, memberikan andil inflasi sebesar 1,51 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk.
Sementara itu, kelompok harga diatur pemerintah mengalami deflasi tahunan sebesar 6,41 persen, memberikan andil deflasi sebesar 1,26 persen. Komoditas yang menyumbang deflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik.
Kelompok harga bergejolak mengalami inflasi tahunan sebesar 3,07 persen, memberikan andil inflasi sebesar 0,51 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah cabai rawit, beras, ikan segar, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Secara geografis, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 4,55 persen, sedangkan inflasi tahunan terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 0,02 persen.
