KUTIM – Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur, baru-baru ini merayakan kemajuan signifikan dalam tata kelola pemerintahan desa dengan diresmikannya dua fasilitas pemerintahan baru. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman, meresmikan Kantor Desa Muara Dun dan Balai Desa Kelinjau Ilir.
Kedua bangunan ini bukan sekadar struktur fisik, melainkan penanda kemandirian desa dan upaya nyata pemerintah untuk mendekatkan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi warganya.
Pada Selasa (4/11/2025), perhatian tertuju pada peresmian Balai Desa Kelinjau Ilir. Bangunan berbahan dasar kayu ulin ini berdiri tegak berkat pemanfaatan dana desa tahun anggaran 2024 sebesar lebih dari Rp546 juta, yang bersumber dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA).
Keunikan proyek ini terletak pada sistem pengerjaannya yang menggunakan skema swakelola partisipatif, di mana masyarakat terlibat aktif sejak tahap perencanaan hingga pengawasan. Penjabat Kepala Desa Kelinjau Ilir, Fauzul, mengungkapkan rasa bangganya,
berharap balai desa tersebut menjadi pusat musyawarah, pelayanan publik, sekaligus simbol kebersamaan masyarakat. Bupati Ardiansyah sendiri mengapresiasi lingkungan sekitar balai desa yang dinilai asri dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan multifungsi, seperti kolam yang memanfaatkan area rawa di dekatnya.
Sebelumnya, Ardiansyah juga telah meresmikan Kantor Desa Muara Dun. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa keberadaan kantor desa yang layak dan representatif bukanlah sekadar urusan fisik semata, melainkan manifestasi dari kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.
Beliau berharap fasilitas yang baru ini dapat mempercepat proses pelayanan kepada warga, menjadikannya lebih mudah diakses dan transparan. Bagi Bupati, desa merupakan ujung tombak pemerintahan daerah, dan kantor desa berfungsi sebagai pusat koordinasi, komunikasi, dan partisipasi publik. Oleh karena itu, ia menekankan agar perangkat desa tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memprioritaskan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Kualitas pelayanan publik, menurut beliau, sangat bergantung pada kemampuan aparat desa dalam memahami dan merespons kebutuhan masyarakat secara cepat dan tepat.
Kepala Desa Muara Dun, Suriansyah, menambahkan bahwa pembangunan kantor desanya dibiayai sepenuhnya melalui Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2024. Ia berharap, fasilitas baru ini menjadi pemicu semangat kerja bagi seluruh aparatur desa, mendorong pelayanan publik yang semakin maju, pemerintahan desa yang solid, dan tumbuhnya semangat gotong royong yang berkelanjutan di tengah warga Muara Dun. Dengan adanya kantor dan
balai desa yang baru ini, dua desa di Muara Ancalong kini memiliki “rumah” pelayanan publik yang representatif dan berfungsi penuh, mencerminkan bahwa pembangunan di Kutai Timur berakar kuat hingga ke tingkat administrasi terkecil. (ADV)













