KUTIM – Pemerataan akses internet merupakan komitmen penting Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) dalam
mewujudkan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan modern.
Kepala Diskominfostaper Kutim, Ronny Bonar, menjelaskan bahwa pihaknya berupaya keras meminimalisir wilayah blank spot atau daerah yang belum terjangkau jaringan internet, meskipun dihadapkan pada keterbatasan anggaran dan kondisi geografis wilayah yang menantang. Ronny menegaskan, dengan dana yang minimal, Diskominfostaper dituntut untuk menghasilkan hasil yang maksimal.
Langkah strategis yang diambil saat ini adalah dengan memprioritaskan penyediaan jaringan pada titiktitik vital pelayanan publik. Titik-titik ini mencakup kantor desa, sekolah, dan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.
Tujuannya adalah agar keberadaan internet dapat langsung mendukung kegiatan administrasi dan pelayanan masyarakat di tingkat dasar. Meskipun begitu, Ronny tidak menampik bahwa tantangan besar datang dari minimnya minat penyedia layanan (provider) untuk masuk ke wilayah Kutim yang memiliki kepadatan penduduk rendah namun luas wilayah yang besar, sehingga Diskominfostaper harus lebih kreatif dan efisien dalam menentukan titik prioritas.
Selain perluasan jaringan, Diskominfostaper juga tengah menata ulang pola penggunaan kuota dan
kecepatan internet agar pemanfaatannya lebih efisien dan tepat sasaran. Untuk mempercepat
pemerataan jaringan digital, Diskominfostaper Kutim terus membuka peluang kerja sama dengan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan sektor swasta. Ronny berharap kolaborasi ini dapat
memperluas jangkauan internet sekaligus mendorong peningkatan kualitas layanan publik di daerah. (adv)
