KUTIM – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadikan masalah akses permodalan sebagai fokus utama untuk mendorong kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop UKM Kutim, Pasombaran, mengakui bahwa
kendala utama UMKM adalah kesulitan memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan formal karena
terbentur persyaratan administrasi yang berat. Akibatnya, banyak pelaku usaha terpaksa mengandalkan
modal pribadi atau pinjaman informal dengan bunga tinggi.
Untuk mengatasi isu klasik ini, Diskop UKM Kutim tengah menjalankan beberapa upaya strategis:
1. Penguatan Rantai Pasok Bahan Baku: Diskop UKM memperkuat koordinasi lintas Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang stabil, khususnya
dari sektor perikanan dan pertanian. Harapannya, stabilitas ini dapat membantu UMKM
meningkatkan produksi dan menjaga keberlanjutan usaha.
2. Dorongan Kemudahan Akses Pembiayaan: Pihaknya berupaya mendorong program
pembiayaan yang lebih ramah administrasi dan menawarkan bunga rendah, sehingga lebih
terjangkau bagi pelaku UMKM.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu UMKM Kutim menjadi lebih mandiri, kompetitif,
dan mampu “naik kelas,” sekaligus berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. (adv)
